Langsung ke konten utama

Unggulan

BEBERAPA CATATAN UNTUK TES WIDAL

UTAMAKAN PESAUDARAAN !!
“Kita tetap saudara walaupun anda pilih Jokowi dan saya pilih Prabowo”
Pagi ini kembali saya mencurahkan energi ini untuk menulis. Rasanya semangat ini belum hilang dan ingin terus dipelihara sampai kapanpun melihat yang lain juga banyak menulis apa yang menjadi apapun curahan mereka, Terima Kasih Ya Rabb ku Engkau hadirkan ini melalui apa yang kau tunjukan melalui orang-orang yang menginspirasi di sekitar hamba-Mu.
Oke mari kita mulai. Utamakan Persaudaraan? Ya itulah judul tulisan mahasiswa biasa ini. Merasa prihatin dengan kondisi masyarakat hari ini, yang seakan terpecah dalam dua kekuatan bipolar PILPRES. Rasanya ingin disudahi saja momen ini, lebih cepat lebih baik sepertinya. Walaupun PILPRES ini penting tetapi, Kebersamaan dan Persaudaraan kita rasanya jauh lebih penting.
Merasa prihatin dengan PILPRES ini, dari kemarin terpikir setelah mendengar kicauan seorang teman yang berkata begini kira-kira “Katanya berkarakter, tapi menyampaikannya emosinal. PKB menyiapkan pasukan untuk mengepung DPP PKS karena ada kader PKS yang menghina Jokowi. Simpatisan Jokowi mengepung TV One. Belum aksi Sweeping ormas yang menabrak aturan. kIta kan muslim, ko begininya?”. Heumph, terenyuh hati ini saat mendengar perkataan itu, “Kita kan muslim ko begininya???
Ingat lagi dengan kejadian berita bentrokan di Yogya antara simpatisan kedua pasangan dan berita-berita online  lainnya. Waaah ini sudah terlalu kelewatan.
Mencoba dan mencoba memahami kalimat tersebut, jadi terpikir, Kenapanya PILPRES ini begitu tegang, rasanya sudah terlalu berlebihan. Mungkin kah semua ini disetting untuk memecah belah kita yang Muslim?? Entahlah tetapi keprihatinan ini hanya bisa disalurkan melalui tulisan ini dan doa-doa. Semoga siapapun yang terpilih karena ditakdirkan membawa kebaikan tidak membawa gejolak, sudah cukup hanya di Media dan Sosial Media terjadi perangnya.
Semalaman ini terpikir terus kenapa dan kenapa, mengumpulkan bahan untuk menuliskan kerisauan hati ini, dan ternyata pagi ini melalui sebuah ceramah Inspirasi pagi MQFM dapat kata kunci lagi, yaitu Kedengkian. Sebenarnya lebih untuk introspeksi diri yang mungkin banyak dengki.
Ya kedengkian, itulah sebabnya kenapa ajang PILPRES ini sangat luar biasa rivalitasnya. Orang-orang dengki selalu merasa tidak senang jika orang lain mendapat nikmat, mendapat sesuatu yang lebih dari dirinya.
Dalam  inspirasi pagi itu dibacakan surat Al-Baqarah ayat 34 “ Dan ingatlah ketika Kami berfirman kepada para malaikat, sujudlah kamu kepada Adam. Maka merekapun bersujud kecuali iblis. Ia menolak dan menyombongkan diri, dan ia termasuk golongan yang kafir
Kenapa iblis demikian? Karena ia sombong, dia ego merasa paling segalanya akhirnya terbentuk benih-benih kedengkian yang melahirkan kebencian. (Cek hati Masing-Masing kIta, utamanya yang nulis ini)
Dengki itu ciri kurang iman, pendengki itu suka ngatur Allah, Allah gak suka Pendengki. Tuhannya pendengki bukan Allah, tapi  Nafsu. Kedengkian tidak merubah ketentuan Allah, hanya menaikan tensi sang pendengki. Setiap hati yang diisi selain Allah akan banyak gelisah. Takutlah jadi pendengki karena menghanguskan amalan kita, malah amal kita akan ditransfer ke orang yang menjadi sasaran dengki kita, dan kita dapat transfer dosa. Udah mah amalan kita minim, udalah  itu mah Apes Surapes nanti di akhirat” (Aa Gym). Makasih A ^-^
Rasanya jleb se jleb jlebnya perkataan tersebut. Terlalu banyak kedengkian yang selama ini disebar di ajang ini utamanya melalui media dan sosial media. Padahal kita Muslim kita Muslim, cukup kejelekan orang itu disimpan jangan diumbar. Dengki itu ketika ada sesuatu yang diperebutkan, ingin orang lain tidak mendapat nikmat, tidak rela orang lain berhasil, semuanya dianggap salah dan ia senang jika yang lain gagal.
Terlalu banyak fitnah, black campaign yang disebar, padahal kita tahu mana dan mana yang sebenarnya, kami menolak yang bertopeng. Malas rasanya melihat berita di tv, Koran, atau sosmed yang terafiliasi. Tolong Jangan terus cekoki kami dengan FITNAH. Cukup kedengkian ini sudah lebih dari cukup. Ini bulan ramadhan.
Kita muslim, Kita Bangsa Indonesia, Kita Warga Negara Indonesia. Sudah cukup perpecahan ini, mungkin dibelakang sana ada orang-orang yang bertepuk tangan dengan ajang ini, perlahan dengan pasti memecah konsentrasi khususnya kita yang Muslim.
Ok kita masih bersatu, tetapi apalah artinya persatuan tanpa Persaudaraan?. Apa perbedaan ini akan melunturkan persaudaraan ini. STOP perdebatan, kita sudah tahu masing-masing yang akan kita pilih. STOP cacian, Cukup diam jika di Bully karena gak ngefek ke kita mah. Kita tahu mana yang menjadi teladan. Kita tahu mana yang Ikhlas, kita Tahu mana yang sekiranya akan amanah.
Berbeda pendapat boleh, tapi hindari debat kusir karena membawa nafsu yang mendorong keinginan selalu menang yang melahirkan kebohongan dan melukai orang lain demi kepuasannya. Ah padahal menaikan tensi aja ko. “Untuk kebaikan lebih baik mengalah saja, tidak perlu bersilat lidah dari pada menyalahkan orang (sama dengan mendzalimi orang lain)”.
Terlalu berharga persaudaraaan ini dikorbankan, “Kita masih saudara ko walaupun anda pilih Jokowi, dan saya Pilih Prabowo. Saya tak ingin menyalahkan pilihan anda, kita punya alasan masing-masing. Buat apa cari kemenangan disisi manusia kalau kita kehilangan kedudukan disisi Allah. Di dunia ini Nrimo aja, di dunia itu cuman Ngontrak, perbaiki Akhlak dan jaga kebersihan hati karena untuk Allah yang menjamin Surga. Hindari Perdebatan. Bicarakan yang positif  saja, diam sekiranya itu lebih baik.“
Kepada media dan sosial media dengan pasukan cyber war-nya, sudahlah cukup perangnya. Ini bulan Ramadhan biar kami yang memohon bimbingan pada Sang Penguasa Takdir yang membolak balikan hati kami untuk suka dan memilih yang telah ditakdirkan. Iktiar boleh, tapi jangan dengan kedengkian, jangan sampai episode pilpres ini mengotori hati kita masing-masing, malah hanya menaikan tensian kita.
Jangan sampai persaudaraan ini tergadaikan hanya karena hal ini. Kami akan memilih yang kualitas ketakwaannya di hati, yaitu: “Kita lihat perkataannya dan kesesuaian dengan perilakunya” Jangan kepo mengorek aib orang lain, kecuali yang wajib kita ketahui untuk dibantu memperbaikinya, jangan membicarakan keburukan orang lain apalagi fitnah, jangan bohong dan pelupa, hindari perdebatan mencari kemenangan untuk pencitraan yang melukai orang lain. Hindari mengolok-ngolok orang.
Sesuatu yang kita lakukan akan kembali ke kita sendiri, setiap kejadian harus menjadi pembersih hati. Jangan caper, jangan lebay, jangan banyak pencitraan. Mintalah ke Allah yang menguasai kejadian. Jadi mau apa lebay dan caper? Toh semua Allah yang menentukan. Hidup mah jangan rewel, Allah Tahu niat kita, Tahu yang terbaik jadi nrimo aja percaya. Tugas kita luruskan hati, optimalkan ikhtiar dan tawakal total
PILPRES tinggal beberapa hari lagi, pastikan sudah terdaftar, sudah punya pilihan, mohon ditunjuki oleh Sang Maha Pemberi Petunjuk. JANGAN GOLPUT, kalau GOLPUT jangan protes siapapun nanti yang terpilih,  ingat loh PILPRES ini gak murah, kalau GOLPUT sama dengan menyiakan Rp 4.2 Trilliun APBN. Untuk Indonesia Kita, setidaknya kita masih punya harapan untuk negeri ini.
Kita tetap  saudara, SIAPAPUN PRESIDEN DAN WAPRESNYA, Karena itu yang ditakdirkan, dan akan jadi ladang perjuangan dan ladang hikmah untuk perbaikan diri dan kita bermanfaat untuk orang banyak. Siapapun yang menang, da tetap Allah yang mengaturkan yang terbaik buat Indonesia dan kita mah.
Cukup episode pilpres ini mengotori hati, STOP kedengkian dalam hidup ini bukan masalah PILPRES ini saja, utamanya dalam keseharian kita. Periksa hati kita dulu, kira-kiras siapa orang-orang yang pernah jadi sasaran dengki kita utamanya teman disekitar kita.  (Ibdabinafsih terkhusus buat yang nulis)
PILPRES harus jadi pelajaran buat kita utamanya, Bulan Ramadhan harus jadi moment wajib bebas Ria, Ujub, Takabur, dan Dengki. Semua harus dilatih,
Latihan B2L2  (Aa Gym)
1.       Berani lihat kelebihan orang
2.       Bijak
3.      Lihat kekurangan diri sendiri
4.      Lupakan jasa dan kebaikan kita ke orang lain
Latihan Menghilangkan Dengki
lakukan apa yang tidak mau kita lakukan ke orang yang jadi sasaran dengki kita. Senyum, salam, sapa ke orangnya. Lilahitala, walapun awalnya kepaksa, Allah tahu usaha kita
Buka dan baca surat Al- Hasyr ayat 10 doa mohon dihindarkan dari dengki
Persaudaraan Kita Lebih penting dari caci, maki, korek-korek aib untuk menjatuhkan orang lain. Kita Saudara.
DAN KITA TIDAK BOLEH MENJADI KANCIL YANG PILEK (Tetap Kritis!!!!).           

Muh. Reza Jaelani- 4 Juli 2014

Komentar