Cari Blog Ini
Rasulullah saw bersabda "Ikatlah Ilmu dengan Tulisan"_____ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا Ya Allah … aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang thayyib, dan amal yang diterima"
Unggulan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Diposting oleh
Muh. Reza Jaelani Science Communicator
UTAMAKAN PESAUDARAAN !!
“Kita tetap saudara
walaupun anda pilih Jokowi dan saya pilih Prabowo”
Pagi ini kembali
saya mencurahkan energi ini untuk menulis. Rasanya semangat ini belum hilang
dan ingin terus dipelihara sampai kapanpun melihat yang lain juga banyak
menulis apa yang menjadi apapun curahan mereka, Terima Kasih Ya Rabb ku Engkau
hadirkan ini melalui apa yang kau tunjukan melalui orang-orang yang
menginspirasi di sekitar hamba-Mu.
Oke mari kita
mulai. Utamakan Persaudaraan? Ya itulah judul tulisan mahasiswa biasa ini.
Merasa prihatin dengan kondisi masyarakat hari ini, yang seakan terpecah dalam
dua kekuatan bipolar PILPRES. Rasanya ingin disudahi saja momen ini, lebih
cepat lebih baik sepertinya. Walaupun PILPRES ini penting tetapi, Kebersamaan
dan Persaudaraan kita rasanya jauh lebih penting.
Merasa prihatin
dengan PILPRES ini, dari kemarin terpikir setelah mendengar kicauan seorang
teman yang berkata begini kira-kira “Katanya
berkarakter, tapi menyampaikannya emosinal. PKB menyiapkan pasukan untuk
mengepung DPP PKS karena ada kader PKS yang menghina Jokowi. Simpatisan Jokowi
mengepung TV One. Belum aksi Sweeping ormas yang menabrak aturan. kIta kan muslim, ko begininya?”.
Heumph, terenyuh hati ini saat mendengar perkataan itu, “Kita kan muslim ko begininya???”
Ingat lagi dengan
kejadian berita bentrokan di Yogya antara simpatisan kedua pasangan dan
berita-berita online lainnya. Waaah ini
sudah terlalu kelewatan.
Mencoba dan mencoba
memahami kalimat tersebut, jadi terpikir, Kenapanya PILPRES ini begitu tegang,
rasanya sudah terlalu berlebihan. Mungkin kah semua ini disetting untuk memecah
belah kita yang Muslim?? Entahlah tetapi keprihatinan ini hanya bisa disalurkan
melalui tulisan ini dan doa-doa. Semoga siapapun yang terpilih karena
ditakdirkan membawa kebaikan tidak membawa gejolak, sudah cukup hanya di Media
dan Sosial Media terjadi perangnya.
Semalaman ini
terpikir terus kenapa dan kenapa, mengumpulkan bahan untuk menuliskan kerisauan
hati ini, dan ternyata pagi ini melalui sebuah ceramah Inspirasi pagi MQFM
dapat kata kunci lagi, yaitu Kedengkian. Sebenarnya lebih untuk introspeksi
diri yang mungkin banyak dengki.
Ya kedengkian,
itulah sebabnya kenapa ajang PILPRES ini sangat luar biasa rivalitasnya.
Orang-orang dengki selalu merasa tidak senang jika orang lain mendapat nikmat,
mendapat sesuatu yang lebih dari dirinya.
Dalam inspirasi pagi itu dibacakan surat Al-Baqarah
ayat 34 “ Dan ingatlah ketika Kami
berfirman kepada para malaikat, sujudlah
kamu kepada Adam. Maka merekapun bersujud kecuali iblis. Ia menolak dan
menyombongkan diri, dan ia termasuk golongan yang kafir”
Kenapa iblis
demikian? Karena ia sombong, dia ego merasa paling segalanya akhirnya terbentuk
benih-benih kedengkian yang melahirkan kebencian. (Cek hati Masing-Masing kIta,
utamanya yang nulis ini)
“Dengki itu ciri kurang iman, pendengki itu
suka ngatur Allah, Allah gak suka Pendengki. Tuhannya pendengki bukan Allah,
tapi Nafsu. Kedengkian tidak merubah
ketentuan Allah, hanya menaikan tensi sang pendengki. Setiap hati yang diisi
selain Allah akan banyak gelisah. Takutlah jadi pendengki karena menghanguskan
amalan kita, malah amal kita akan ditransfer ke orang yang menjadi sasaran
dengki kita, dan kita dapat transfer dosa. Udah mah amalan kita minim,
udalah itu mah Apes Surapes nanti di
akhirat” (Aa Gym). Makasih A ^-^
Rasanya jleb se
jleb jlebnya perkataan tersebut. Terlalu banyak kedengkian yang selama ini
disebar di ajang ini utamanya melalui media dan sosial media. Padahal kita Muslim kita Muslim, cukup
kejelekan orang itu disimpan jangan diumbar. Dengki itu ketika ada sesuatu yang
diperebutkan, ingin orang lain tidak mendapat nikmat, tidak rela orang lain
berhasil, semuanya dianggap salah dan ia senang jika yang lain gagal.
Terlalu banyak
fitnah, black campaign yang disebar,
padahal kita tahu mana dan mana yang sebenarnya, kami menolak yang bertopeng.
Malas rasanya melihat berita di tv, Koran, atau sosmed yang terafiliasi. Tolong
Jangan terus cekoki kami dengan FITNAH. Cukup kedengkian ini sudah lebih dari
cukup. Ini bulan ramadhan.
Kita muslim, Kita
Bangsa Indonesia, Kita Warga Negara Indonesia. Sudah cukup perpecahan ini,
mungkin dibelakang sana ada orang-orang yang bertepuk tangan dengan ajang ini,
perlahan dengan pasti memecah konsentrasi khususnya kita yang Muslim.
Ok kita masih
bersatu, tetapi apalah artinya persatuan tanpa Persaudaraan?. Apa perbedaan ini
akan melunturkan persaudaraan ini. STOP perdebatan, kita sudah tahu
masing-masing yang akan kita pilih. STOP cacian, Cukup diam jika di Bully karena gak ngefek ke kita mah.
Kita tahu mana yang menjadi teladan. Kita tahu mana yang Ikhlas, kita Tahu mana
yang sekiranya akan amanah.
Berbeda pendapat
boleh, tapi hindari debat kusir karena membawa nafsu yang mendorong keinginan
selalu menang yang melahirkan kebohongan dan melukai orang lain demi
kepuasannya. Ah padahal menaikan tensi aja ko. “Untuk kebaikan lebih baik mengalah saja, tidak perlu bersilat lidah dari pada menyalahkan orang (sama dengan
mendzalimi orang lain)”.
Terlalu berharga
persaudaraaan ini dikorbankan, “Kita
masih saudara ko walaupun anda pilih Jokowi, dan saya Pilih Prabowo. Saya tak
ingin menyalahkan pilihan anda, kita punya alasan masing-masing. Buat apa cari
kemenangan disisi manusia kalau kita kehilangan kedudukan disisi Allah. Di
dunia ini Nrimo aja, di dunia itu cuman Ngontrak, perbaiki Akhlak dan jaga
kebersihan hati karena untuk Allah yang menjamin Surga. Hindari Perdebatan.
Bicarakan yang positif saja, diam
sekiranya itu lebih baik.“
Kepada media dan
sosial media dengan pasukan cyber war-nya,
sudahlah cukup perangnya. Ini bulan Ramadhan biar kami yang memohon bimbingan
pada Sang Penguasa Takdir yang membolak balikan hati kami untuk suka dan
memilih yang telah ditakdirkan. Iktiar boleh, tapi jangan dengan kedengkian,
jangan sampai episode pilpres ini mengotori hati kita masing-masing, malah
hanya menaikan tensian kita.
Jangan sampai
persaudaraan ini tergadaikan hanya karena hal ini. Kami akan memilih yang
kualitas ketakwaannya di hati, yaitu: “Kita
lihat perkataannya dan kesesuaian dengan perilakunya” Jangan kepo mengorek
aib orang lain, kecuali yang wajib kita ketahui untuk dibantu memperbaikinya,
jangan membicarakan keburukan orang lain apalagi fitnah, jangan bohong dan
pelupa, hindari perdebatan mencari kemenangan untuk pencitraan yang melukai
orang lain. Hindari mengolok-ngolok orang.
“Sesuatu yang kita lakukan akan kembali ke
kita sendiri, setiap kejadian harus menjadi pembersih hati. Jangan caper,
jangan lebay, jangan banyak pencitraan. Mintalah ke Allah yang menguasai
kejadian. Jadi mau apa lebay dan caper? Toh semua Allah yang menentukan. Hidup
mah jangan rewel, Allah Tahu niat kita, Tahu yang terbaik jadi nrimo aja
percaya. Tugas kita luruskan hati, optimalkan ikhtiar dan tawakal total”
PILPRES tinggal
beberapa hari lagi, pastikan sudah terdaftar, sudah punya pilihan, mohon
ditunjuki oleh Sang Maha Pemberi Petunjuk. JANGAN GOLPUT, kalau GOLPUT jangan
protes siapapun nanti yang terpilih,
ingat loh PILPRES ini gak murah, kalau GOLPUT sama dengan menyiakan Rp
4.2 Trilliun APBN. Untuk Indonesia Kita, setidaknya kita masih punya harapan
untuk negeri ini.
Kita tetap saudara, SIAPAPUN PRESIDEN DAN WAPRESNYA,
Karena itu yang ditakdirkan, dan akan jadi ladang perjuangan dan ladang hikmah
untuk perbaikan diri dan kita bermanfaat untuk orang banyak. Siapapun yang
menang, da tetap Allah yang mengaturkan yang terbaik buat Indonesia dan kita
mah.
Cukup episode
pilpres ini mengotori hati, STOP kedengkian dalam hidup ini bukan masalah
PILPRES ini saja, utamanya dalam keseharian kita. Periksa hati kita dulu,
kira-kiras siapa orang-orang yang pernah jadi sasaran dengki kita utamanya teman
disekitar kita. (Ibdabinafsih terkhusus
buat yang nulis)
PILPRES harus jadi
pelajaran buat kita utamanya, Bulan Ramadhan harus jadi moment wajib bebas Ria,
Ujub, Takabur, dan Dengki. Semua harus dilatih,
Latihan B2L2 (Aa Gym)
1.
Berani lihat
kelebihan orang
2.
Bijak
3.
Lihat kekurangan
diri sendiri
4.
Lupakan jasa dan
kebaikan kita ke orang lain
Latihan
Menghilangkan Dengki
“lakukan apa yang tidak mau kita lakukan ke
orang yang jadi sasaran dengki kita. Senyum, salam, sapa ke orangnya.
Lilahitala, walapun awalnya kepaksa, Allah tahu usaha kita”
Buka dan baca surat Al- Hasyr ayat 10 doa mohon
dihindarkan dari dengki
Persaudaraan
Kita Lebih penting dari caci, maki, korek-korek aib untuk menjatuhkan orang
lain. Kita Saudara.
DAN KITA TIDAK BOLEH MENJADI KANCIL
YANG PILEK (Tetap Kritis!!!!).
Muh. Reza Jaelani-
4 Juli 2014
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
QA, MLS, Biomedic I Key Expertise : QMS, QC, Statistical Analysis, Immunology
Komentar
Posting Komentar