Langsung ke konten utama

Unggulan

BEBERAPA CATATAN UNTUK TES WIDAL

Ini Catatan Hatiku, Aku Memilih Ditumbuhkan

Aku yang Lemah
Tak kuasa menumbuhkannya secara tulus
Jikalah aku yang lemah berusaha menumbuhkan, itu mungkin nafsu belaka
Jikalah ditumbuhkan Sang Penguat, itulah sesuatu yang sejati
Sejati itu berarti menitipkan bukan mengajak untuk tersesat
Maka aku memilih menunjukan dengan sikap
Sikap yang biasa saja, sama seperti ketika aku melihat matahari dan ufuk barat yang bersatu di kala senja.
Mereka benar bersatu walaupun tidak saling bersatu dalam kepalsuan belaka.
Sikap itu membuat kenyamanan semesta.
Kenyamanan tumbuh dengan tidak memelihara nafsu, tetapi memantaskan untuk kesucian yang tumbuh.
Bukankah sesuatu yang ditumbuhkan itu suci? Tidak akan menyakiti tentunya.
Dia tumbuh seindah banyangan rembulan di kolam air, hanya bersama pada waktunya, mereka menjaga itu.
Dia tumbuh dengan mengambil sari pati terbaik dan ketika dijaga dalam pot terbaik dan diberi air terbaik bukan sekedar hujan sesaat di kala kemarau panjang.
Maka Bunga dan buah bermekaran dan lebat dalam perawatan dan penjagaan tebaik.
Yang tumbuh indah, sudahlah pasti banyak serangga yang hinggap.
Karena aku lemah, tidak mungkin terjaga sepanjang malam, sehingga aku memilih menitipkan adalah terbaik.
Dan tentunya pada sang Maha Terpercaya.
Hingga saatnya sang Maha Terpercaya menggerakkan hati ini untuk menuai pada saatnya.

Maka aku yang lemah tanpa Sang Maha berkesimpulan bahwa, “Ditumbuhkan itu anugerah di banding menumbuhkan”

Komentar

Posting Komentar