Langsung ke konten utama

Unggulan

BEBERAPA CATATAN UNTUK TES WIDAL

Pernah Cacingan? Bersyukurlah


Hari ini saya ingin berbagi kisah tentang cacingan. Ya serius ini tentang cacingan. Teringat kembali saat kuliah helmintologi, masa-masa mencari sampel-sampel feses manusia, sapi, air selokan, tanah, dsb.Awalnya merasa gimananya, tapi lama kelamaan menjadi biasa.hehehe.
Fokus ke topik kita, apakah para pembaca merasa aneh dengan judul tulisan ini (jawab di hati masing-masingnya,hehe). Saya rasa hal ini penting untuk dibagikan karena masalah kecacingan itu menjadi masalah nasional loh, tetapi disini saya ingin berbagi hikmah tentang kecacingan.
Kecacingan itu merupakan suatu kondisi bersarangnya cacing-cacing di perut kita. Saya ingin memperkenalkan beberapa jenis cacing yang katanya bersifat parasit yaitu Ascaris lumbricoides (cacing gelang), Necator americanus (cacing tambang), dan Ancylostoma duodenale (cacing tambang).  Kecacingan ini biasanya berhubungan dengan pola bermain kita jaman dulu, kita main tanah berimajinasi dengan tanah tersebut, membuat sesuatu, atau bahkan main dipinggiran sungai, berenang di balong (kolam ikan), main lumpur sawah, atau apalah, sampai kuku kadang jadi hitam-hitam, wah ibu selalu bilang “ulah nyoo taneuh, bisi cacingeun, ke jadi buncit geura”haha ibuku. Ya itulah ungkapan kebanyakan ibu pada anaknya. Menyenangkan.
Memang benar adanya kecacingan dapat menyebabkan anemia, malnutrisi (kurang gizi), dan katanya menghambat tumbuh kembang anak, seperti lagu di iklan “cacing-cacing di perut, curi semua nutrisi…..”. Tetapi apa benar cacing-cacing di perut hanya diciptakan untuk itu saja???? Ah rasanya harus diungkap hikmah dibalik penciptaannya.
Faktanya tidaklah begitu loh, ada seorang profesor dari UNDIP yang mengungkap rahasia dibalik kecacingan loh (wah, patut berbangga nih, ada orang Indonesia seperti ini, kita pun harusnya!!  Apapun minat kita, tetap rendah hati. hehehe).
Pertama buat pembaca nih perempuan baca baik-baiknya.
Hasil penelitian professor tersebut, pada wanita yang bestatus sosial-ekonomi menengah ke atas dan berkarir di kota besar menunjukan tingkat infertilitas (kemandulan) yang semakin meningkan. Warum? (“Why” dalam bahasa Jerman). setelah beliau telusuri ternyata wanita tersebut kekurangan cacing atau tidak pernah cacingan.
Dasar pemikiran beliau sangat ilmiah loh. Cacing di perut dalam jumlah yang proporsional merangsang imunitas humoral kita. Jadi cacing boleh bersilatrurahmi ke kita (Alhammdullah pernah,hehe, saudara pernah?hehe).
Pada aktivasi sistem imun kita dikenal 2 jalur aktivasi yaitu Th 1 untuk mengaktifkan imunitas seluler (Makrofag, Sel Limfosit T dan B) dan Th 2 untuk mengaktivasi imunitas humoral (yang bersifat cairan)
Apa yang terjadi jika tidak ada atau pernah ada cacing dalam perut seorang wanita?.
Hal ini menyebabkan imunitas selulernya menjadi semakin aktif, sehingga sel sperma dari suami sulit menembus benteng pertahanan dan gagal terjadi pembuahan karena sel-sel pertahanan dengan penuh kecurigaan memasuki Rahim dan saluran telur. Jikalah terjadi pembuahan menghasilkan zigot, sel-sel penjaga akan menghalangi proses perekatan zigot ke dinding rahim, dan akibatnya kehamilan menjadi sulit terjadi.
Nah sekarang buat yang laki-laki. Pada seorang laki-laki yang tidak pernah kecacingan hal serupa mekanismenya pada wanita.  Tetapi pada laki-laki dampaknya akan terjadi pada pembuluh darah, menjadi sering terjadi peradangan di endotel. Radang yang berulang tersenut menyebabkan pelepasan radikal bebas yang menyebabkan kerusakan (oksidasi) membrane endotel (membrane sel kan lipid bilayer, lipid mudah teroksidasi, seperti halnya minyak goring kalau kita analogikan yang lama kelamaan akan menjadi tengik karena teroksidasi, begitu juga lipid membrane sel  kita, bila teroksidasi menjadi rusak). Kerusakan pembuluh darah ini menyebabkan terjadinya thrombosis yang menyebabkan plak pada pembuluh darah, banyangkan bagaimana pipa yang tersumbat jadi mandet kan, seperti itu juga pembuluh darah kita. Jika penyumbatan ini terjadi di pembuluh darah coroner, jadilah penyakit jantung koroner.
Nah mungkin itulah sedikit hikmah yang bisa diungkap dari hasil apa yang saya dan saya bagikan ke pembaca, Subhanallah Maha Kuasa Allah dengan segala ciptaanya, patut bersyukur pernah kecacingan, bagi yang tidak pernah jangan sedih juganya :D, tetap bersyukur lah kita diberi nikmat sehat. Kita manfatkan sehat kita untuk berpetualang mencari pengalaman baru tentunya, saling berbagi satu sama lain. ^^v salam petualangan sahabat.
Dan buat laki-laki jangan konyol ketika nanti melamar seorang gadis, malah bertanya “apa pernah cacingan??” dan beragumen dengan isi tulisan ini, hahaha mungkin ini hanya imajinasi saya :D. Pilihlah yang terbaik karena agamanya, menginspirasi memperbaiki diri berbuat positif (tapi tetap karna Allah) dan ingin berpetualang bersama menggapai impian untuk maju. Dan laki-laki harus berpetualang menjadi lebih baik, “harimau gak bisa dapat makanan kalau diam dalam kandangnya” kata seorang sahabat. (ah dasar pikiran ini, selalu ujungnya ini ^_^)

 Catatan Ramadhan ke-19, 17 Juli 2014
Muh. Reza Jaelani

Komentar