Cari Blog Ini
Rasulullah saw bersabda "Ikatlah Ilmu dengan Tulisan"_____ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا Ya Allah … aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang thayyib, dan amal yang diterima"
Unggulan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Diposting oleh
Muh. Reza Jaelani Science Communicator
Pernah Cacingan? Bersyukurlah
Hari ini saya ingin
berbagi kisah tentang cacingan. Ya serius ini tentang cacingan. Teringat
kembali saat kuliah helmintologi, masa-masa mencari sampel-sampel feses
manusia, sapi, air selokan, tanah, dsb.Awalnya merasa gimananya, tapi lama
kelamaan menjadi biasa.hehehe.
Fokus ke topik
kita, apakah para pembaca merasa aneh dengan judul tulisan ini (jawab di hati
masing-masingnya,hehe). Saya rasa hal ini penting untuk dibagikan karena masalah
kecacingan itu menjadi masalah nasional loh, tetapi disini saya ingin berbagi
hikmah tentang kecacingan.
Kecacingan itu
merupakan suatu kondisi bersarangnya cacing-cacing di perut kita. Saya ingin
memperkenalkan beberapa jenis cacing yang katanya bersifat parasit yaitu Ascaris lumbricoides (cacing gelang), Necator americanus (cacing tambang), dan
Ancylostoma duodenale (cacing tambang).
Kecacingan ini biasanya berhubungan
dengan pola bermain kita jaman dulu, kita main tanah berimajinasi dengan tanah
tersebut, membuat sesuatu, atau bahkan main dipinggiran sungai, berenang di balong (kolam ikan), main lumpur sawah,
atau apalah, sampai kuku kadang jadi hitam-hitam, wah ibu selalu bilang “ulah nyoo taneuh, bisi cacingeun, ke jadi
buncit geura”haha ibuku. Ya itulah ungkapan kebanyakan ibu pada anaknya. Menyenangkan.
Memang benar adanya
kecacingan dapat menyebabkan anemia, malnutrisi (kurang gizi), dan katanya menghambat
tumbuh kembang anak, seperti lagu di iklan “cacing-cacing
di perut, curi semua nutrisi…..”. Tetapi apa benar cacing-cacing di perut hanya
diciptakan untuk itu saja???? Ah rasanya harus diungkap hikmah dibalik penciptaannya.
Faktanya tidaklah
begitu loh, ada seorang profesor dari UNDIP yang mengungkap rahasia dibalik kecacingan
loh (wah, patut berbangga nih, ada orang Indonesia seperti ini, kita pun
harusnya!! Apapun minat kita, tetap
rendah hati. hehehe).
Pertama buat
pembaca nih perempuan baca baik-baiknya.
Hasil penelitian professor
tersebut, pada wanita yang bestatus sosial-ekonomi menengah ke atas dan
berkarir di kota besar menunjukan tingkat infertilitas (kemandulan) yang
semakin meningkan. Warum? (“Why” dalam bahasa Jerman). setelah beliau telusuri
ternyata wanita tersebut kekurangan cacing atau tidak pernah cacingan.
Dasar pemikiran
beliau sangat ilmiah loh. Cacing di perut dalam jumlah yang proporsional
merangsang imunitas humoral kita. Jadi cacing boleh bersilatrurahmi ke kita
(Alhammdullah pernah,hehe, saudara pernah?hehe).
Pada aktivasi
sistem imun kita dikenal 2 jalur aktivasi yaitu Th 1 untuk mengaktifkan
imunitas seluler (Makrofag, Sel Limfosit T dan B) dan Th 2 untuk mengaktivasi
imunitas humoral (yang bersifat cairan)
Apa yang terjadi
jika tidak ada atau pernah ada cacing dalam perut seorang wanita?.
Hal ini menyebabkan
imunitas selulernya menjadi semakin aktif, sehingga sel sperma dari suami sulit
menembus benteng pertahanan dan gagal terjadi pembuahan karena sel-sel
pertahanan dengan penuh kecurigaan memasuki Rahim dan saluran telur. Jikalah
terjadi pembuahan menghasilkan zigot, sel-sel penjaga akan menghalangi proses
perekatan zigot ke dinding rahim, dan akibatnya kehamilan menjadi sulit
terjadi.
Nah sekarang buat
yang laki-laki. Pada seorang laki-laki yang tidak pernah kecacingan hal serupa
mekanismenya pada wanita. Tetapi pada
laki-laki dampaknya akan terjadi pada pembuluh darah, menjadi sering terjadi
peradangan di endotel. Radang yang berulang tersenut menyebabkan pelepasan
radikal bebas yang menyebabkan kerusakan (oksidasi) membrane endotel (membrane
sel kan lipid bilayer, lipid mudah teroksidasi, seperti halnya minyak goring
kalau kita analogikan yang lama kelamaan akan menjadi tengik karena
teroksidasi, begitu juga lipid membrane sel
kita, bila teroksidasi menjadi rusak). Kerusakan pembuluh darah ini
menyebabkan terjadinya thrombosis yang menyebabkan plak pada pembuluh darah,
banyangkan bagaimana pipa yang tersumbat jadi mandet kan, seperti itu juga
pembuluh darah kita. Jika penyumbatan ini terjadi di pembuluh darah coroner,
jadilah penyakit jantung koroner.
Nah mungkin itulah
sedikit hikmah yang bisa diungkap dari hasil apa yang saya dan saya bagikan ke
pembaca, Subhanallah Maha Kuasa Allah dengan segala ciptaanya, patut bersyukur
pernah kecacingan, bagi yang tidak pernah jangan sedih juganya :D, tetap
bersyukur lah kita diberi nikmat sehat. Kita manfatkan sehat kita untuk
berpetualang mencari pengalaman baru tentunya, saling berbagi satu sama lain.
^^v salam petualangan sahabat.
Dan buat laki-laki
jangan konyol ketika nanti melamar seorang gadis, malah bertanya “apa pernah cacingan??”
dan beragumen dengan isi tulisan ini, hahaha mungkin ini hanya imajinasi saya
:D. Pilihlah yang terbaik karena agamanya, menginspirasi memperbaiki diri
berbuat positif (tapi tetap karna Allah) dan ingin berpetualang bersama
menggapai impian untuk maju. Dan laki-laki harus berpetualang menjadi lebih
baik, “harimau gak bisa dapat makanan kalau diam dalam kandangnya” kata seorang
sahabat. (ah dasar pikiran ini, selalu ujungnya ini ^_^)
Catatan Ramadhan
ke-19, 17 Juli 2014
Muh. Reza Jaelani
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
QA, MLS, Biomedic I Key Expertise : QMS, QC, Statistical Analysis, Immunology
Komentar
Posting Komentar