Cari Blog Ini
Rasulullah saw bersabda "Ikatlah Ilmu dengan Tulisan"_____ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا Ya Allah … aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang thayyib, dan amal yang diterima"
Unggulan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Diposting oleh
Muh. Reza Jaelani Science Communicator
INTERFERENSI OBAT DALAM ANALISA
Falsely Low Recovery in Trinder Test Reaction
Salam sahabat,
Berikut saya ingin
menyampaikan sebauah info nih. Saya kutip berdasarkan surat salah satu produsen
reagen kimia ternama nih. Mengenai interferensi obat dalam test-test
pemeriksaan yang berdasarkan Reaksi Trinder.
Sebelumnya saya jelaskan
dulunya tentang reaksi Trinder .
Reaksi Trinder pertama
kali diperkenalkan oleh seorang biokimiawan dari Royal Infirmary Sunderland Inggris
nih. Reaksi ini berbasikan reaksi kolorimetri antara hidrogen peroksida (H2O2),
phenol derivative, dan katalisasi aminoantipyrine dengan adanya enzim
peroksidase.
Seperti kita tahu nih
sahabat, kebanyakan analisa-analisa di laboratorium yang memakai basis
pemeriksaan spektrofotometri pasti mendasarkan pada pembentukan warna nih alias
color (American English) atau colour (Brithis English) atau
ditranslate ke dalam bahasa Indonesi sebagai kolorimeter.
Analisa-analisa metode
standar yang memakai kinetika reaksi Trinder ini diantaranya adalah pemeriksaan
kreatinin, asam urat, kolesterol, LDL, HDL, trigliserida, Glukosa metode
GOD-PAP, dan laktat. Pokoknya ciri dalam reaksinya adanya komponen ini nih
1.
Hidrogen peroksida (H2O2)
2.
Phenol derivative
3.
Katalisasi aminoantipyrine dengan adanya enzim peroksidase
Nah dalam praktek
pre-analitik nih seorang pasien harus digalikan tentang konsumsi intake yang
masuk nih, seperti kapan iya terakhir makan, dan apa,serta yang krusial tuh
tentang obat-obatan yang dikonsumsi.
Sengaja saya bolt yang
obat nih, karena ini berpengaruh nih. Salah satunya dalam reaksi yang berbasis
trinder ini.
Berdasarkan hasil
penelitian terbaru nih, ada 2 jenis obat yang dapat mempengaruhi kinetika
reaksi Trinder, yaitu :
1.
Asetominofen alias parasetamol dan Metamizol (Novamisulfom,
Dipiron)
Golongan obat ini
merupakan dua obat pereda nyeri yang paling sering digunakan.
Untuk kedua obat ini,
kadar dalam plasma yang relevan dan dapat menyebabkan interfernsi hasil dapat
terlihat secara langsung setelah pemberian obat melalui intravena, saat
pemberian melalui intravena, atau sebagai akibat gangguan metabolic obat.
2.
N-asetilsistein (NAC)
Golongan yang kedua ini
nih digunakan sebagai obat mukolitik dan antidote dalam kasus intoksivikasi (keracunan)
asetominofen. Dapat juga menginterfernsis hasil nih
Nah interfernsi
obat-obatan diatas sahabat menyebabkan hasil menjadi rendah palsu nih. Keadaan rendah
palsu ini terjadi jika sampling darah tanpa tenngang waktu yang cukup dari
konsumsi obat-obatan diatas. Disarankan jika pasien hendak melakukan
pemeriksaan harus diatas 12 jam pasca konsumsi obat tersebut. Atau jika terpaksa
dilakukan sampling sebelum 12 jam, harus memberi catatan pada hasil
pemeriksaan, atau disarankan melakukan pemeriksaan ulang.
Nah itu pentinggnya
menggali informasi, karena banyak hal yang dapat mempengaruhi kinetika reaksi
nih.
So kembangkan skil
komunikasi kitanya dalam hal ini. Kerjaan kita nih sahabat ATLM, gak hanya
duduk manis mengerjakan sampel saja kan, perlu ada skill-skill lain yang
dikembangkan.
Komunikasi juga penting
hhe.
Salam
12 Juli 2015
Muh. Reza Jaelani
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
QA, MLS, Biomedic I Key Expertise : QMS, QC, Statistical Analysis, Immunology
Komentar
Posting Komentar