Langsung ke konten utama

Unggulan

BEBERAPA CATATAN UNTUK TES WIDAL

Cukup Sepertiga Lambung Saja

Assalamualaikum wr.wb
Salam buat Kita semua.

Udah lama gak berbagi tulisan di blog ya.
Okay hari ini saya punya cerita nih.

Udah baca kan judulnya "Cukup sepertiga lambung saja"

Maksudnya nih Kita makan gak boleh berlebihannya.

Sahabat, ngerasa gak kalau mata Kita itu selalu jelalatan sama makanan? Ngerasa gak kalau mata itu selalu laper liat makanan yang menggoda?.
Normal sih, hawa nafsu. Tapi jangan terlalu diikutinnya, soalnya kan kapasitas perut kita juga terbatas, dan seringkali Kita jadi "kamerkaan" (kekeyangan) karena saking semangat nya Kita serba melahap makanan hhe

Kalau kita masih serba melahap makanan nih, ada baiknya Kita mulai mengerem kebiasaan ini.

Coba Kita Tanya ke diri masing-masing ya, kalau Kita udah makan banyak, bawaannya jadi ngantuk gak? jadi mager gak? Atau misal nih Kita inget-ingetnya. Kita jadi sering Lupa gak, atau melupakan hal-hal yg pernah kita tahu, Kita pelajari???

Kalau iya, ada baiknya Kita belajar lebih tentang biokimia makan kebanyakan hhe.
Simple ko.

Sahabat, ini kata Buku ya sama jurnal penelitian "New England journal" sama di NCBI, coba cari pake keywords "correlation high glucose intake and lose memory"
Dari kemarin saya iseng nyari-nyari bacaan, nemu topik yg seru.
Tentang korelasi asupan glukosa atau nutrisi berkalori tinggi sama pengaruhnya ke ingatan Kita nih.

Kata beberapa jurnal penelitian nih, asupan glukosa yang tinggi (baca : kebanyakan makaaaaan) berpengaruh jelek loh ke daya ingat Kita, mempengaruhi kerja otak Kita.

Nih, kalau kadar glukosa darah puasa kita di atas 100 mg/dL kan udah digolongkan sebagai kondisi pre-diabetes kan, yang ditandai dengan adanya kecenderungan resistensi insulin.

Nah saat asupan glukosa Kita juga tinggi, akibat makan terus nih Kita. Secara otomatis juga insulin lebih sering disekresikan pankreas. Tahu kan fungsi insulin?? (Baca lagi yaaa)

Nah insulin nih dalam keadaan normal kan, menstimulasi glukosa masuk ke sel nih, dgn mempengaruhi kerja transporter glukosa (pintu masuk glukosa ke sel).
Kita tahu juga nih, otak juga terdiri dari sel-sel neuron yang saling terhubung satu sama lain.

Makin banyak sel neuron yang terhubung makin banyak memori Kita, makin banyak datanya, makin kuat ingatannya.

Dalam kondisi normal juga kan sel neuron ini butuh glukosa buat bermetabolisme. Tapiii saat Kita kebanyakan makan nih, otomatis kadar glukosa Kita jadi tinggi. Otomatis juga insulin terus disekresikan. Naaah ini dia masalahnya.

Insulin yang berlebihan di otak justru menstimulasi pembentukan plak yang terbentuk dari beta amiloid. Dalam keadaan normal beta amiloid ini ada yang mengatakan berperan sebagai aktivasi enzim kinase (tahu kan enzim apa nih?? Bacaa ayo) faktor transkripsi, bantu transpor kolesterol, juga ada yang menyebutkan sebagai Agen antimikroba.
Secara berkala beta amiloid ini diremove nih melalui sistem glymphatic (cari sendirinya, banyak di Google bahan bacaannya, hhe)

Naaah pas insulin ada terus, sistem removal beta amiloid nya terhambat. Kalau terhambat si beta amiloid ini jadinya ngebentuk plak di sambungan-sambungan sel neuron otak, nah kalau ini terjadi di bagian hipocampus. Jderrr udah deh berpengaruh ke daya ingat Kita. Ayo cari dimana hipocampus itu?? Pokoknya dia pusat memori aja di bagian otak.

Nah si plak beta amiloid ini menyebabkan pembentukan radikal bebas nih, memicu ROS (reactive spesies oxygen) yang memicu peroksidasi lipid. Inget kan membrane sel itu lipid?? Ayo inget kan yang Bioselnya "A" hhe

Naaah kalau membrane sel neuron mengalami peroksidasi alias oksidasi, atuh kan jadi rusak sel neuronnya, koneksi antar sel neuronnya jadi terputus juga hhe.

Kalau koneksi antar sel neuron terputus maka koneksi data di otak Kita jadi tersendat. Singkatnya Kita jadi banyak Lupa kan?? Shorterm memory.
Sel-sel neuron memori pada banyak yang mati kan. Banyak Lupa deh kitaaa. Udah cape-cape belajar lama eh, pada Lupa semua. Udah bagus-bagus dapet nilai A, eeeh melayang semua pengetahuannya. Kan sayang bener.

Gitu singkat ceritanya. Kebanyakan makan kenapa jadi bikin Kita lemot banyak Lupa. Silahkan baca kaji lebih lanjutnya 😁

Jadi gak Salah ya kalau ada yang lagi galau jadi banyak makan, biar memori galaunya cepet ilang kalinya wkwkwkwk.

Ah gak begitu Kali, alihkan saja ke Hal yang positif. Sambungan-sambungan neuron memori Kita harus tetap terjaganya.

Keep pola makan.

Maka gak Salah apa yang Rasulullah saw Sabdakan 1400an tahun yang lalu ya

Gini arti hadistnya
"Dari Miqdam bin ma'dikariba, sesungguhnya Rasulullah saw bersabda, tidalah seorang Anak Adam mengistilahkan sesuatu yang lebih buruk dari perutnya sendiri. Cukuplah bagi anak adam beberapa suap yang dapat menegakan tulang punggungnya, jika pun ingin berbuat lebih maka sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minum, dan sepertiga untuk nafas" HR. Tarmidzi dan Ibnu Hibban

Jadi kata Rasulullah aja, cukup makan untuk Kita beraktivitas, secukupnya aja maksimal sepertiga perut aja. Jangan segala dimakan asal keyang.

Luar biasa kan Sunnah Rasulullah ini, saking sayang nya ke Kita, dari dulu Kita udah diingetin jangan banyak makan, hikmah salah satunya biar memori Kita terjaga.

Alloh pun mengingatkan Kita dalam firmannya di Surat Thaha (20) ayat 81.
Let's check our Al-Quran

{كُلُوا مِن طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَلَا تَطْغَوْا فِيهِ فَيَحِلَّ عَلَيْكُمْ غَضَبِي ۖ وَمَن يَحْلِلْ عَلَيْهِ غَضَبِي فَقَدْ هَوَىٰ} [طه : 81]

"Makanlah dari rezeki yang baik-baik yang telah Kami berikan kepadamu, dan jangan lah melampaui batas yang menyebabkan kemurkaan-Ku menimpamu. Barang siapa ditimpa kemurkaan-Ku maka sungguh binasahlah dia" Qs. Thaha ayat 81

So, selalu benar apa yang Alloh perintahkan, apa yang Rasulullah contohkan.

Jadi.....
Al-Quran tidak pernah berbohong, ataupun membohongi kita. Al-Quran rahmat semesta Alam.
Rasulullah pun tidak pernah mengajarkan Al-Quran sebagai alat kebohongan.
Begitupun para ulama yang mengajarkan mengingatkan Al-Quran bukan pula para pembohong.

Begitu para pengamal Al-Quran bukan bukan pula pengamal kebohongan.

Justru Alloh menurunkan Al-Quran, mengajarkannya melalui Rasulullah, sampai kepada kita hari ini sampai melalui guru-guru Kita (ulama) untuk menjadikan manusia yang beneran berakal bukan mementingkan hawa nafsunya.

Ini mungkin Salah satu hikmahnya, makan jangan berlebihan aja ada hikmahnya.
Apalagi yang lain yang jelas tertulis.

Yo semangat eksplorasi ilmu pengetahuan, berbasis Kalamullah.

Wassalamualaikum wr.wb

Muhammad Reza Jaelani

Jakarta, 14 Februari 2017

Komentar