Langsung ke konten utama

Unggulan

BEBERAPA CATATAN UNTUK TES WIDAL

Perubahan Flora Normal dan Sitokine pada Penderita Kanker Serviks

Assalamualaikum wr wb
Hallo kawan-kawan semua.
Sebelumnya saya ingin menerangkan bahwa tulisan ihttp://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0153274 ini merupakan rangkuman sederhana dari jurnal PLoS One
Silahkan dibuka, sumber-sumber jurnalnya bagus-bagus dan saya merekomendasikannya untuk sumber referensi tulisan ilmiah.
Saya juga mengucapakan Selamat Hari perempuan sedunia (udah kelewat,hhe) dan Hari kanker sedunia (bulan lalu). Rasa terima kasih dan penghormatan yang besar saya ucapkan pada seorang perempuan bernama Henrietta Lack, seorang penderita kanker serviks yang berkat sel Kanker nya kami para researcher mendapatkan sel HeLa yang menjadi prototipe pengembangan kultur sel Kanker lainnya, mempelajari siklus sel, dan pengujian klinis berbagai macam studi pengembangan penyakit maupun pengobatan kanker. Perempuan itu hebat 
Okay langsung ke ulasan cerita jurnalnya.
Sudah kenal dengan kanker serviks??
Heumph, Kita mulai dari serviks itu apanya. Serviks simplenya bahasa umumnya dikenal dengan leher rahim, gerbang masuk ke Rahim alias uterus atau dalam Al-Quran diistilahkan sebagai tempat kokoh tempat perkembangan segumpal daging jadi manusia kaya Kita ini (cari sendirinya anatomi fisiologinya).
Naaah di organ reproduksi wanita ini kan pH nya asam nih. Karena disekitarannya banyak dihuni berbagai macam Mikroflora Normal alias berbagai macam bakteri.
Populasi yang paling besar adalah Lactobacillus sp. Nih bisa dilihat di gambar yang diagram batang yang NCL-Negative HPV (non cancinoma lession negatif HPV = wanita normal) populasi bakterinya kebanyakan Lactobacillus sp. Sedangkan pada
NCL-HPV negative, SIL (Squamousa Intraselular Lession), CC (Cervical Carsinoma) terjadi perubahan populasi Mikroflora normal.

Naaah, tahu gak Mikroflora normal ini berperan sebagai stimulan bagi sistem imunitas, dalam menghasilkan sitokine (sitokine apa yaaa??). Sitokine itu salah satu komponen respon imunologi​ humoral nih. Yang dihasilkan sel NK salah satunya, banyak jenis sitokine itu.

Sel NK setiap Hari berpatroli keliling mencari sel-sel yang ngaco alias sel "terroris" yang bisa jadi sel Kanker. Kalau di kanker serviks sel ngaco ini salah satunya diakibatkan infeksi Human Papilloma Virus (HPV) nih.
Sel normal mau salaman  dua tangan sama sel NK (melalui reseptor MHC I), Tapi kalau sel ngaco alias kanker salamannya hanya satu tangan aja atau malahan gak sama sekali. Sombong kan sel Kanker (eh btw, ini jangan dijadikan jawaban ujiannya hhe. Ini cuma istilah jembatan keledai biar inget aja, silahkan cari tentang sel NK dan regular imunologi kanker).
Back to sitokine.
Sitokine juga memperantarai regulasi sel-sel ngaco oleh sel NK.

Akan tetapi jika terjadi perubahan Mikroflora normal nih, yang salah satunya diperbaiki cara "merawat" organ reproduksi, kebersihan yang kurang dijaga, stress fisik dan hormonal pasti akan berdampak ke perubahan Mikroflora normal ini.

Sudah sunatullah-Nya Mikroflora normal yang kebanyakan Lactobacillus crispatus bersifat imunostimulator, Tapi ketika terjadi perubahan populasi Mikroflora normal sifatnya jadi imunosupresan, profile sitokine juga jadi berubah.

Perubahan profile sitokine menjadikan lemahnya kontrol keberadaan sel-sel yang ngaco Dan berpotensi menyebabkan kanker serviks nih.

Jadi sangat penting menjaga keseimbangan Mikroflora normal ini. Jangan Tanya ke saya ya, apa aja perawatan kewanitaan yang harus dijalani hhe. List masing-masing aja.

Hati-hati juga menggunakan produk perawatan organ reproduksi atau Ada masalah dalam organ reproduksi.

Organ reproduksi itu tempat calonnya generasi-generasi unggul dibentuk. Makannya penjagaan imunitasnya sebegitu ketat.

Gak hanya sitokine aja sih masih banyak yang lain-lain.

Penelitian ini menarik 
Ada pemeriksaan pap smear nya, Profile sitokine, Mikrobiologibiologi, Imunologi, yang menunjukan ini penelitian yang komprehensif.

Peluang bagi seorang MLS (saya lebih suka dengan istilah MLS dibanding ATLM atau MLT, Karena lebih pas sbg seorang researcher), berperan lebih dari skup klinisnya. Tidak pernah Ada yang melarang meneliti apapun, selama itu aman bermanfaat. Batas bidang ilmu itu bias.

Sekian dulu ya

Tulisan ini saya dedikasikan sebagai bentuk awareness kepada perempuan yang perannnya sangat penting dalam segala hal.

Salam

Muhammad Reza Jaelani

Komentar