Cari Blog Ini
Rasulullah saw bersabda "Ikatlah Ilmu dengan Tulisan"_____ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا Ya Allah … aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang thayyib, dan amal yang diterima"
Unggulan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Label
Diposting oleh
Muh. Reza Jaelani Science Communicator
BILIK HITUNG : Alat Bantu Hitung Sel yang Tidak Dapat Dilupakan
Alat Bantu Hitung Sel yang Tidak Dapat
Dilupakan
Tedious pada
tahun 1950-an dengan bantuan seorang engineering Wallace H. Coulter merupakan
penemu pertama alat penghitung sel secara otomatis berbasis prinsip Couler
Counter. Couler Counter adalah sebuah apparatus yang digunakan untuk menghitung
dan mengetahui ukuran partikel yang tersuspensi dalam larutan elektrolit.
Ukuran dan jumlah partikel diketahui dengan cara elektrik impedance (perubahan
signal elektrik). Dalam 20 tahun terakhir perkembangan hematologi analyzer menunjukan tren yang meningkat
baik dari sisi pengguna maupun pengembangan metode. Hampir semua laboratorium telah menggunakan
hematologi analyzer karena keandalan
analitiknya telah membantu efisiensi kerja laboratorium.
Walaupun
hematologi analyzer sangat membantu
pekerjaan teknisi laboratorium, pengerjaan hitung sel secara manual tidak serta
merta boleh dilupakan. Hal ini karena hematologi analyzer masih memiliki beberapa keterbatasan seperti :
1. Linieritas
Dalam setiap manual book hematologi analyzer selalu dicantumkan hal-hal yang
perlu diperhatikan user sebagai bahan verifikasi hasil. Ada kalanya konsentrasi
sel yang terlalu tinggi menyebabkan alat tidak mampu menghitung jumlah sel
secara akuran, ataupun konsentrasi sel yang terlalu encer menyebabkan alat
memebrikan alarm kepada user untuk melakukan cross check.
2. Keterbatasan
Differensiasi Sel
Sampai dengan hari ini, hematologi analyzer hanya mensortir sel berdasarkan
ukurannya terumata ketika menghitung jumlah eritrosit dan trombosit. Belum
reagen khusus yang dapat mensortir eritrosit dan trombosit. Pada seri leukosit
juga, walaupun telah ada reagen khusus yang dapat melisiskan sel selain
leukosit, namun diferensiasi seri-seri leukosit masih terbatas hanya pada
pewarnaan kromatin pada inti leukosit. Seringkali dijumpai ketika banyak
seri-seri sel muda (seri sel sebelum matang menjadi seri batang), hematologi analyzer tidak dapat membedakan seri
sel-sel muda tersebut.
3. Faktor
Pra-Analitik
Berhubungan dengan kualitas sampel, seperti
pengaruh teknik sampling, lama penundaan pemeriksaan, serta pengaruh koagulan
juga dapat menimbulkan keterbatasan akurasi hematologi analyzer.
Guna
mengatasi keterbatasan tersebut setiap manual book hematologi analyzer selalu mencantumkan alur problem solving terhadap setiap alarm
yang muncul. Salah satu tahapnya tentu saja konfirmasi manual secara
mikroskopis. Semisal jumlah eritrosit yang lebih dari 6 juta sel per mm3
atau jumlah leukosit lebih dari 20.000 sel per mm3 menimbulkan
alarm. Langkah pertama selalu diminta periksa ulang sampel (delta check) jika setelah dicek kualitas
sampel masih baik dan volumenya cukup. Dapat juga diminta dilakukan pengerceran
sampel, ataupun konfirmasi hitung manual sebelum memastikan dilakukan sampling
ulang (perlu dihindari).
Ukuran
sel yang mikroskopis menyuulitkan untuk dihitung maka untuk menghitungnya kita memerlukan
bilik hitung. Bilik hitung seperti layaknya sebuah ruangan yang diketahui ukurannya,
sejumlah volume sampel dihitung jumlah selnya, kemudian hasil yang didapat
digunakan untuk menaksir jumlah sel yang terkandung dalam volume darah tertentu.
10
uL sampel diencerkan 20x, kemudian hasil pengenceran dihitung jumlah selnya
menggunakan bilik hitung yang berukuran 3 x 3 x 0,1 mm (p x l x t). Volume bilik
hitung= 0,9 mm3
Area
hitung 0,9 mm3 ditemukan sebanyak 45 sel. Maka berapa jumlah sel per
mm3
Gunakan
logikan perbandingan matematika !
0,9 mm3 =
45 sel …………Telah diencerkan (P = 20)
1 mm3 =
sel ?
Jumlah Sel per
mm3 = (45 x 1 x 20) : 0,9
Jumlah Sel per
mm3 = 1000 sel/mm3
Rumus Dasar Perhitungan
Jumlah
Sel =
|
Sel
Terhitung x FP
|
FP = Faktor Pengenceran
ex : 10 uL sampel diencerkan sampai dengan 1000 uL. Artinya
10 uL sampel ditambahkan pengencer sebanyak 990 uL.
Maka FP = V akhir / V awal =
1000/10 = 100 x
|
||
Area
Hitung x t
|
||||
P
=
|
1
|
Area
hitung = luas bilik hitung yang dipakai
t
= tinggi = 0,1 mm
|
||
FP
|
||||
Jumlah
Sel =
|
Sel
Terhitung
|
P = Pengenceran = Konsentrasi
Hasil Pengenceran
ex : Lakukan pengenceran 1 : 100, maka 10 uL sampel diencerkan sampai dengan 1000uL. Artinya
10 uL sampel ditambahkan pengencer sebanyak 990 uL.
Maka P = V awal / V akhir =
10/1000 = 0.01 atau 1/100 = 0.01
|
||
Area hitung x t xP
|
Ada
beberapa jenis bilik hitung yang digunakan di laboratorium yang tergantung
penggunaannya. Diantarnya sebagai berikut :
1. Improve
Neubauer
Bilik hitung Improve Neubauer merupakan bilik
hitung yang paling banyak digunakan untuk menghitung sel leukosit, eritrosit,
trombosit,termasuk sel bakteri, kultur
sel, spora, maupun sel yeast secara manual.
Improve Neubauer memiliki area hitung berukuran 3 x 3 x 0,1 mm. Area hitung tersebut ditandai dengan garis-garis yang jika
diraba teras timbul di atas permukaan. Area ini disebut bilik hitung (Perhatikan
gambar di atas). Jika dilihat pada mikroskop maka bilik hitung tersebut nampak seperti
gambar di bawah ini:
Improve Neubauer
Biliki hitung dibagi menjadi 9 kotak yang luasnya
sama (dipisahkan oleh 1 garis tebal), masing-masing berukuran 1 x 1 mm 3 mm
dibagi 3 bagian). Area yang ditandai simbol “L” merupakan area hitung sel yang
jumlahnya diperkirakan kurang dari 1 juta sel/mm3 atau yang secara
ukuran relatif besar (pada pembesaran lensa objektif 10x nampak jelas). Sel darah yang dapat dihitung di area L
contohnya adalah leukosit.
Jumlah
Leukosit / mm3
=
|
a x FP
|
a
: Leukosit di Bilik Hitung
|
Area Hitung x t
|
FP
: Faktor Pengenceran
|
|
=
|
a x FP
|
Dihitung
pada 4 kotak L
|
1 x 1 x 0,1 x 4
|
||
=
|
a x FP
|
|
0,4
|
||
=
|
a x FP x 2,5
|
Sedangkan untuk menghitung jumlah sel yang
diperkirakan jutaan per mm3-nya atau yang memerlukan pembesaran lensa
objektif 40x, perhitungan umumnya menggunakan bagian tengah bilik hitung.
Bagian tengah bilik hitung berukuran 1 x 1 mm.
area ini kemudian dibagi menjadi 25 area kecil berukuran 0,2 x 0,2 mm (1 mm dibagi
5 ) yang dipisahkan oleh 3 rangkap garis. Area yang yang ditandai simbol “E”
adalah area hitung, dapat juga diagonal kiri atau kanan, atau pun 5 kotak yang
terdiri dari pojok atas kanan atas dan kiri, tengah, pojok bawah kanan dan
kiri.
Jumlah
Eritrosit/mm3
=
|
a x FP
|
a
: Eritrosit di Bilik Hitung
|
Area Hitung x t
|
FP
: Faktor Pengenceran
|
|
=
|
a x FP
|
Dihitung pada 5 kotak E
|
0,2 x 0,2 x 0,1 x 5
|
||
=
|
a x FP
|
|
0,02
|
||
=
|
a x FP x 50
|
Note
: Rumus jumlah trombosit sama dengan rumus jumlah eritrosit
Improve Neubauer Bright-Line
Sifat sel yang bersifat transparan kadang
menyulitkan dalam pengamatan yang berdampak pada akurasi perhitungan. Untuk
mengatasi keterbatasan tersebut biasanya digunakan pewarnaan pada sel, namun
jika kualitas reagen kurang baik serta perlakuan tidak sebagaimana mestinya
dapat berdampak pada lisisnya sel.Oleh karena itu ada modifikasi dalam bilik
hitung. Garis-garis pada bilik hitung dilapisi dengan rhodium, pada mikroskop
cahaya garis ini akan tampak lebih terang atau ümenjadi lebih gelas ketika kontrans mikroskop
diubah. Bilik hitung ini disebut Improve
Neubauer Bright-Line.
2. Neubauer
Bilik hitung Neubauer merupakan model lama dari Improve
Neubauer. Neubauer
berukuran 3 x 3 x 0,1 mm.
Bilik hitung dibagi menjadi 9 area kotak besar, yang masing-masing berukuran 1
x 1 mm. Area yang diberi simbol “L” digunakan untuk menghitung leukosit. Perhitungan
sama seperti pada Improve Neubauer.
Perbedaan mendasar antara Improve Neubauer dan
Neubauer terlihat pada pembagian area di tengah bilik hitung (Perhatikan gambar
di bawah ini).
Pada Neubauer area tengah sebesar 1 x 1 mm dibagi
menjadi 16 kotak kecil yang dipisahkan 3 garis rangkap. Masing-masing kotak berukuran
0,25 x 0,25 mm (1 mm dibagi 4). Area yang diberi simbol “E” adalah area hitung,
dapat juga 4 kotak diagonal kiri atau kanan ditambah 1 kotak dari area pojok. Lima
kotak pun bisa berasal dari 4 kotak dari sisi pojok kanan-kiri atas dan bawah
dan 1 kotak dari area tengah.
Jumlah
Eritrosit/ mm3
=
|
a x FP
|
a
: Eritrosit di Bilik Hitung
|
Area Hitung x t
|
FP
: Faktor Pengenceran
|
|
=
|
a x FP
|
Dihitung pada 5 kotak E
|
0,25 x 0,25 x 0,1 x 5
|
||
=
|
a x FP
|
|
0,03125
|
||
=
|
a x FP x 32
|
Note
: Rumus jumlah trombosit sama dengan rumus jumlah eritrosit
3. Thoma
Bilik hitung Thoma hanya digunakan untuk
menghitung eritrosit dan trombosit saja. Perhatikan pembagian area bilik hitung
Thoma pada gambar di bawah ini.
Area
yang digunakan untuk menghitung sel adalah bagian tengah. Rumus Perhitungan
eritrosit dan trombosit sama seperti pada Neubauer.
4. Bürker
Bilik hitung Bürker mirip dengan bilik hitung
Neubauer, berukuran 3 x 3 x 0,1 mm3. Hanya saja pada bagian tengah
bilik hitung Bürker tidak dibagi menjadi area yang lebih kecil.
Bilik hitung Bürker dapat digunakan untuk
menghitung leukosit, eritrosit dan trombosit. Leukosit dihitung pada Area pojok
kanan atas, pojok kiri atas, pojok kanan bawah, pojok kiri bawah, dan tengah (Perhatikan
gambar atas sebelah kiri) digunakan untuk menghitung leukosit. Sedangkan untuk
eritrosit dan trombosit hanya menggunakan bagian tengah menggunakan minimal
menggunakan 5 kotak kecil.
Jumlah leukosit/mm3
=
|
a x FP
|
a
: Leukosit di Bilik Hitung
|
Area Hitung x t
|
FP
: Faktor Pengenceran
|
|
=
|
a x FP
|
Dihitung
pada 5 kotak L
|
1 x 1 x 0,1 x 5
|
||
=
|
a x FP
|
|
0,5
|
||
=
|
a x FP x 2
|
|
Jumlah
Eritrosit/mm3
=
|
a x FP
|
a
: Eritrosit di Bilik Hitung
|
Area Hitung x t
|
FP
: Faktor Pengenceran
|
|
=
|
a x FP
|
Dihitung
pada 5 kotak E
|
0,25 x 0,25 x 0,1 x 5
|
||
=
|
a x FP
|
|
0,03125
|
||
=
|
a x FP x 32
|
5. Bürker Türk
Bilik hitung Bürker-Türk merupakan kombinasi dari
bilik hitung Thoma dan Bürker. Dapt digunakan untuk menghitung leukosit,
eritrosit, dan trombosit.
Leukosit dihitung pada 4 kotak besar (Pojok Kanan,
pojok kiri atas, pojok kananbawah, dan pojok kiri bawah). Sedangkan untuk
eritrosit dan trombosit, dihitung pada bagian tengah. Perhitungan leukosit
lihat rumus Improve Neubauer, untuk rumus perhitungan eritrosit dan trombosit sama
dengan bilik hitung Thoma
6. Fuchs
Rosenthal
Bilik hitung Fuchs Rosenthal umumnya hanya
digunakan untuk menghitung sel pada cairan serebro spinal (LCS). Perhatikan pembagian
area pada bilik hitung Fuchs Rosenthal pada gambar di bawah ini.
Bilik hitung Fuchs Rosenthal memiliki ukuran 4 x 4 x 0,2 mm. Bilik hitung dibagi menjadi 16 kotak besar (gambar kiri atas)
yang masing-masing berukuran 1 x 1 mm (4 mm dibagi 4). Setiap satu kotak besar
dibagi kembali menjadi 16 kotak kecil (gambar kanan atas) yang masing-masing
berukuran 0,25 x 0,25 mm ( 1 mm dibagi 4). Leukosit dihitung pada 5 kotak
Jumlah
Leukosit/ mm3
=
|
a x FP
|
a
: Leukosit di Bilik Hitung
|
Area Hitung x t
|
FP
: Faktor Pengenceran
|
|
=
|
a x FP
|
Dihitung
pada 5 kotak L
|
1 x 1 x 0,2 x 5
|
||
=
|
a x FP
|
|
1
|
||
=
|
a x FP
|
7. Malassez
Bilik hitung Malassez umumnya dipakai untuk
menghitung sel pada LCS dan nematode. Ukutan bilik hitung Malassez 2,5 x 2,0 x 0,2 mm.
Bilik hitung
Malassez dibagi menjadi 100 kotak (Gambar kiri atas) yang berukuran 0,25 x 0,2 x 0,2 mm.
Perhitungan sel dilakukan pada area dimana kotak dibagi menjadi 20 kotak kecil
(Gambar kanan atas).
Jumlah
per mm3
=
|
a x FP
|
a
: Jumlah di Bilik Hitung
|
Area Hitung x t
|
FP
: Faktor Pengenceran
|
|
=
|
a x FP
|
Dihitung
pada 5 kotak
|
0,25 x 0,2 x 0,2 x 5
|
||
=
|
a x FP
|
|
0,20
|
||
=
|
a x FP x 20
|
8. Nageotte
Bilik hitung Nageotte memiliki ukuran 10 x 10 mm
dengan ketinggian 0,5 mm. Bilik hitung ini umumnya digunakan untuk menghitung nematode
atau sel pada LCS. Perhatikan gambar di bawah ini
Bilik hitung ini hanya dibagi dengan 40 garis
horizontal membentuk 40 area persegi panjang berukuran 10 x 0.25 mm2.
Kelengkapan
lain yang harus ada pada saat menghitung sel dengan bilik hitung yaitu cover
glass. Untuk bilik hitung Improve Neubauer, Neubauer, Thoma, Bürker-Türk, Bürker,
dan Malassez cukup menggunakan cover glas berukuran 20 x 26 x 0,4 mm. Fuchs
Rosenthal gunakan cover glass berukuran 24 x 24 x 0,4 mm. Nageotte, gunakan
cover glass berukuran 22 x 30 x 0,4 mm.
Semoga Bermanfaat
Muh. Reza Jaelani
Referensi : www.brand.de
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Label:
Hematology
Laboratorium
MLT. ANALIS
QC
QA, MLS, Biomedic I Key Expertise : QMS, QC, Statistical Analysis, Immunology
Komentar
Keren banget pembahasannya widal dan kamar hitung, sbg maba d3 saya terkejut dg detail2 seperti ini dan alat2 tsb jg sdh mulai ditinggalkan sehingga jarang diperkenalkan jenis2 kamar hitung yang berbagai macam itu. menurutku, ilmu ini sangat menarik untuk diketahui, mengingat alat2 yg ditinggalkan itu dulu pernah digunakan dengan sangat baik dan mungkin sebenarnya justru memberikan pengetahuan tersendiri bagi penggunanya. jaman sekarang semuanya mulai menggunakan sistem otomatisasi sehingga jarang mahasiswa memahami seperti apa bentuk "hal" yang sdg ia periksa dengan alat2 otomatis itu, atau bagaimana sifatnya, dsb, kecuali dia berusaha mencari tahu sendiri, namun itu hanya dari literatur sehingga tidak mendapat pengalaman secara langsung. terimakasih author, ilmu mahal ini
BalasHapus