Cari Blog Ini
Rasulullah saw bersabda "Ikatlah Ilmu dengan Tulisan"_____ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا Ya Allah … aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang thayyib, dan amal yang diterima"
Unggulan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Label
Diposting oleh
Muh. Reza Jaelani Science Communicator
HEAT SHOCK PROTEIN
Sintesis
dan pembentukan protein pada sel akan terganggu oleh adanya stress lingkungan
(hipertermia, radiasi ultraviolet, defisiensi nutrisi, bahan kimia, infeksi
virus, iskemia, dll). Kesalahan pembentukan struktur dan pelipatan protein akan
mengakibatkan kesalahan stuktur dan fungsi protein, akibatnya protein tidak
berfungsi dan tersusun sebagaimana mestinya yang berakibat pada kekacauan
metabolisme sel.
Ketika
sel mengalami stres lingkungan, sel tersebut akan berhenti atau paling tidak
memperlambat sebagian besar fungsi dasarnya, seperti proses transportasi,
sintesis DNA, RNA dan protein. Namun, terdapat protein yang unik, yang disebut
sebagai protein stress, yang diekspresikan secara khusus pada kondisi ini.
Salah satu contoh respon stres yang mendasar adalah peningkatan tiba-tiba
temperatur, yang disebut sebagai heat
shock. Respon heat shock pertama
kali ditemukan oleh Feruccio Ritossa (1962) yang mengamati pembengkakan
kromosom Drosophila melanogaster (fruit fly) akibat ketidak sengajaan pada saat
pengaturan suhu inkubasi lalat tersebut. Kemudian diketahui bahwa segmen
kromosom tersebut mengkode suatu protein khusus. Sepuluh tahun kemudian
Tiessiere (1972), menunjukan bahwa
pembengkakan ini berkaitan dengan hambatan sintesis protein normal dan adanya
sintesis sejenis protein yang diberi nama
heat shock protein. Dinamakan heat shock karena pertama kali ditemukan
stress yang ditimbulkan berasal dari perubahan suhu inkubasi yang lebih panas
dari semestinya.
Heat shock proteins (Hsp) adalah suatu protein
yang dihasilkan karena adanya Heat Shock Respons (HSR). HSR adalah suatu respon
berbasis genetik untuk menginduksi gen–gen yang mengkode molecular chaperon
(molekul ini berperan untuk membantu pelipatan protein agar benar strukturnya),
protease dan protein – protein lain yang penting dalam mekanisme pertahanan dan
pemulihan terhadap kerusakan selular yang berhubungan dengan terjadinya
kesalahan melipat dari protein. HSR juga merupakan suatu tanggapan sel terhadap
berbagai macam gangguan, baik yang bersifat fisiologik maupun yang berasal dari
lingkungan.
Dewasa
ini HSP tidak hanya diinduksi panas tetapi beragam induksi stress lingkungan
lainnya seperti pada tabel di bawah ini :
Type Stres atau Stressor
|
Diskripsi
|
Fisik
|
Panas
(demam),dingin,radiasi,sinar UV
|
Oksigen
|
ROS
(reaktif oxygen spesies),Hydrogen peroksida, perubahan dari anaerob ke aerob
(reperfusi), Hyposia dan anoxia (iskemia)
|
PH
|
Alkalosis,
asidosis
|
Biologik
|
Infeksi,
Inflamasi, Demam
|
Psikologik
|
Emosional,
Ketidakseimbangan Hormonal
|
Osmotik
|
Perubahan
konsentrasi garam, gula dan komponen osmotic lainnya
|
Nutrisi
|
Kelaparan
|
Antibiotok
|
Puromycin,
tetrasiklin, asam nalidiksat
|
Alkohol
|
Etanol,
methanol, butanol
|
Metal
|
Kadmium, tembaga, kromium, seng, timah, aluminium, merkuri,
timah, nikel |
Mekanikal
|
Tekanan
|
Lain-lain
|
Pengeringan, benzena dan turunannya, fenol dan
turunannya,
teratogen, karsinogen, mutagen, arsenite, arsenate, analog asam amino, nikotin, anestesi, insektisida, pestisida |
Hsp
terdiri atas beberapa jenis molekul dengan beragam berat molekul dan merupakan
protein yang paling berhasil bertahan selama proses evolusi. Banyak yang
diekspresikan pada sel mamalia dalam keadaan normal (Hsp Kostitutif). Sebagian
hanya muncul jika ada stressor (Hsp inducible) yang dapat memutuskan sistesi
protein normal.
Hsp
diklasifikasikan kedalam grup berdasarkan phylogeny
dan struktur, atau massa molekular dalam kilodalton misalnya, family Hsp 60,
berat molekul nya 60 kDa (klasifikasi yang berguna untuk analisa laboratorium
klinis).
Tabel
dibawah ini menunjukan penggolongan Hsp
Famili
|
Anggota
Chaperone
|
Lokasi
|
Fungsi
|
Hsp 90
|
Hsp 90
Grp 94
|
Sitoplasma, Retikulum Endoplasmik
(RE)
|
Menstabilkan bentuk tidak aktif
reseptor hormon tertentu;
berinteraksi dengan protein kinase tertentu untuk membantu melewati membran plasma; mencegah agregasi denaturasi ptotein
|
Hsp 70
|
Hsc 70
Hsp 70
Bip Grp 70
Grp 75
|
Sitoplasma
Sitoplasma
RE
Mitokondria
|
Stabilisasi
protein sebelum pelipatan
/membuka struktur untuk translokasi / lipatan; perakitan immunoglobins;
Target protein
ke lisosom untuk didegradasi, protein
sekresi; antigen presentasi; thermotolerance; interaksi dengan imunosupresan tertentu |
HSP 60
|
HSP 60
|
Mitokondria
|
Stabilisasi
struktur protein untuk pelipatan/perakitan, mengeluarkan kembali precursor ke
ruang membran
|
HSP 40
|
HSP 40
|
Mitokondria/ sitoplasma/nukleus
|
Aktivitas chaperone; pendamping bersama Hsp
70 untuk meningkatkan ATPase dan
mengeluarkan substrat
|
Small HSP
|
HSP 27
αA
dan αB crystallin
|
Sitoplasma
Sitoplasma
|
Mencegah
agregasi polypetida,
thermotolerance
melalui stabilisasi dari mikrofilamen; mungkin berperan dalam pertumbuhan sel |
Hsp
yang diekpresikan dalam keadaan normal dapat juga meningkat jika ada stressor.
Respon yang cepat ini merupakan mekanisme
proteksi. Protein ini juga mempuyai fungsi penting pada sel yang tidak
dalam keadaan stress, misalnya mengatur lipatan protein, penyusunan, dan
peletakan protein intrasellular. Dengan kata lain Hsp bertugas memastikan
setiap protein dalam tubuh dalam bentuk yang seharusnya, ditempat yang
seharusnya dan diwaktu yang seharusnya, disamping itu juga Hsp menjadi pengawas
untuk memastikan kematian sel, menentukan sel yang sudah rusak atau yang sudah
tua untuk dihancurkan dalam proses kematian sel.
Sel
yang mengalami stress lingkungan akan menimbulkan respon stress yang berupa
heat shock respon (HSR). HSR merupakan mekanisme respon perlindungan terhadap
sel dengan melibatkan sementara ekpresi gen dan heat shock protein (Hsp) yang
berguna membantu suatu organisme dalam menghadapi tekanan lingkungan dan
keadaan fisiologis. Dalam keadaan tidak stress Hsp berfungsi sebagai molekul
pendamping, menjaga protein dan memfasilitasi transport protein. Dalam kondisi
stress Hsp menjaga aggregasi protein, melipat kembali protein yang rusak dan
mendegradasikan protein yang sudah tidak
bisa diperbaiki. Dalam hal ini komponen HSR termasuk Hsp 70 dan Hsf-1 dapat
bertindak sebagai molekul pro dan anti inflamasi. Sebagai anti inflamasi HSR
memodulasi sinyal transduksi cytokine dan ekpresi gen melalui penghambatan
terhadap nuclear factor-kappa B (NF-κB)
sehingga mencegah pelepasan mediator inflamasi. Sebagai mediator pro inflamasi
Hsp dapat melepaskan zat nekrotik dan non nekrotik kedalam lingkungan
ektrasellular yang akan memproduksi berbagai respon immune dan inflamasi
termasuk mengaktivasi beberapa efektor sistim imun dan pelepasan cytokine.
Hsp
juga berperan dalam sejumlah proses selular lainnya yang terjadi selama dan
setelah paparan terhadap stres oksidatif, yang mempuyai gambaran karakteristik
kondisi patologik tertentu dimana yang termaksud didalamnya yaitu kondisi
iskemia, penyakit jantung dan neurodegeneratif.23 Dalam kondisi ini, stres
oksidatif terjadi sebagai akibat dari ketidakseimbangan antara produksi spesies
oksigen reaktif (ROS) dan kemampuan tubuh untuk mendetoksifikasi zat reaktif tersebut. Ketidakseimbangan ini dapat
menghasilkan produksi ROS yang berlebihan seperti dapat dilihat pada kondisi
iskemia atau keadaan dimana enzim antioksidan yang menurun, sebagai hasil nya
terjadi penurunan kondisi intrasellular yang mengarah ke aggregasi protein dan
DNA dan pada akhir nya terjadi kegagalan fungsi dari normal sel.23 Penumpukan
protein yang teroksidasi ini akan mengaktifkan jalur inflamasi dan adanya
perubahan reaksi redox selular juga mengaktifkan kaskade apoptosis. Karena
fungsinya yang bermacam – macam Hsp ikut berperan dalam berbagai tingkatan pada
situasi ini. Pertama-tama, beberapa Hsp, terutama anggota keluarga Hsp70 dan
co-chaperones nya, memainkan peran penting dalam memilah protein dan
mengkontrol kualitas protein dengan memilih dan mengarahkan protein ke proteasome atau komponen yang rusak untuk di
degradasi, dengan demikian protein yang rusak dapat dimusnahkan dengan bantuan
Hsp dan protein yang bisa diperbaiki dilipat kembali untuk diselamatkan.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Label:
Immunologi
QA, MLS, Biomedic I Key Expertise : QMS, QC, Statistical Analysis, Immunology
Komentar
Posting Komentar